Terkuak Sudah!! Inilah Sosok Sang Otak Pembunuhan Sadis di Pulomas Tertangkap di Rumahnya, Ternyata ...

Polisi sudah menangkap pelaku pembunuhan dirumah Ir Dodi Triono di Pulomas, Jakarta Timur.
Info yang di terima Tribunnews, komplotan pelaku sejumlah 4 orang.

Dalam penangkapan ini, polisi menembak dua pelaku, sesaat dua lainnya jadi buron.
 
Penangkapan ini berlangsung di daerah Bekasi, Jawa Barat dibawah pimpinan Kasubdit Jatanras Polda Metro AKBP Hendy F Kurniawan.

Empat Tembakan
Warga Gang Kalong RT 08/02, Kelurahan Bojong Rawalumbu, Kecamatan Rawalumbu, Kota Bekasi dikejutkan dengan penangkapan tiga pelaku pembunuhan yang terjadi di Pulomas, Jakarta Timur.

Berdasar pada pembicaraan warga setempat, polisi pernah melepas beberapa kali tembakan di tempat penangkapan.

Bahkan juga warga menyebutkan, dua dari tiga pelaku yang di tangkap polisi tewas di tempat kejadian.




Sedangkan satu pelaku bernama Ramlan Butarbutar, sebagai pengontrak tempat tinggal dikabarkan tak ditembak polisi.
" Pernah terdengar empat tembakan di tempat peristiwa. Tak lama berselang, dua pelaku tersungkur di jalanan, " kata Ketua RT setempat bernama Anyi Amit (61) di tempat pada Rabu (28/12/2016).

Anyi menyampaikan, penangkapan itu berlangsung sangat cepat. Waktu itu, beberapa puluh polisi berpakaian preman tiba ke tempat menggunakan tiga unit mobil.
 
Setibanya di tempat, mereka bergegas ke rumah kontrakan yang disewa oleh Sibutarbutar.

" Waktu polisi masuk, warga disuruh menjauh dari tempat peristiwa. Tidak lama kemudian terdengar ada yang teriak serta bunyi tembakan sebanyak empat kali, " tutur Anyi.

Mendengar tembakan itu, kata dia, warga lalu terperanjat. Bahkan mereka beramai-ramai ke tempat untuk mengeceknya.

Walau begitu, beberapa personel kepolisian yang berjaga di mulut gang kontrakan segera menyingkirkan warga.

Bahkan polisi segera menempatkan garis polisi untuk memudahkan penyelidikan.
 
" Peristiwanya cepat banget, tidak hingga 5 menit, pak Sibutarbutar segera dibawa polisi gunakan mobil, " tuturnya.

Sesaat dua pria yang ditembak polisi dibawa memakai dua unit mobil yang lain.
Pantauan di lapangan, sampai sekarang ini warga masihlah mencukupi tempat penangkapan itu.
Terkecuali membawa tersangka, polisi juga menyita barang bukti berbentuk dua unit sepeda motor, yakni Yamaha Jupiter MX tanpa ada pelat nomer serta Honda Revo bernopol B 3151 KAC.

Spesialis Rumah Mewah
Ramlan Butar-Butar. Siapa dia?
Nama Ramlan Butar-Butar tidaklah sosok asing didunia kelam perampokan.
Pria ini terdaftar di beberapa media on-line adalah kawanan perampok spesialis rumah elite.

Oktober th. 2010 ia di tangkap deretan Polda Jawa Tengah.
Ramlan terdaftar sebagai pimpinan perampok grup Medan.
Kawanan perampok ini beraksi memakai senjata tajam serta senjata api serta kawanan ini ditangkap di Bekasi.

Sementara itu pada Agustus 2015 kawanan yang di pimpin oleh Ramlan Butar-Butar ini juga tertangkap pihak kepolisian.

Seperti bebrapa aksi terlebih dulu Ramlan serta kawan-kawan senantiasa menyasar rumah warga asing serta tempat tinggal elite.

Polisi sukses menangkap sesudah kawanan ini tertangkap kamera CCTV lalu sukses dilacak oleh polisi.

Apakah jejak kawanan perampok Ramlan Butar-Butar yang kerap tertangkap ini lantas dibanding dengan komplotan yang di tangkap waktu (masalah Pulomas) ini oleh pihak kepolisian yaitu orang yang sama, sekarang ini masih menunggu konfirmasi dari pihak kepolisian.

Tetangga Terkejut
Tetangga dari terduga pelaku pembunuhan sadis di Pulomas, Ramlan Butarbutar (RBB) terperanjat dengan penangkapan pria itu.

Siapa kira, lelaki yang di ketahui pincang jalannya itu jadi dedengkot dibalik perampokan yang menewaskan enam orang.

Terlebih, apabila lihat sehari-harinya Ramlan yang membaur berbarengan orang-orang umum.
Ya, keseharian, dia di kenal oleh warga Gang Kalong, Rawa Lumbu sebagai sopir angkot K 11 jurusan Terminal Bekasi - Bantar Gebang.

Kepala keamanan sekitaran, Heru menjelaskan, di kediamannya, Ramlan tinggal sendiri tanpa ada ditemani oleh sanak saudara.

" Setahu saya memang sendiri dia. Tak ada rekan atau keluarga, " tuturnya waktu didapati di sekitaran tempat penangkapan, Rawa Lumbu, Bekasi, Rabu (28/12/2016)
Dikatakannya, Ramlan biasanya pergi menarik angkot sekitaran jam 05. 00 WIB sampai malam hari baru pulang sekitar jam 22. 00WIB.

" Umum pulang ya tidak malam-malam sangat lah. Umum pulang jam 22. 00WIB, demikian selalu sehari-hari, " ucap Heru.

Heru juga menjelaskan kalau segalanya merasa biasa saja waktu dianya menyambangi Ramlan Butarbutar yang disebut terduga pelaku pembunuhan di Pulomas.

" Tak ada hal yang aneh waktu saya bicara sama Ramlan semalam, " kata Heru di tempat penangkapan, Bekasi, Rabu (28/12/2016).

" Umum saja. Baru semalam jam 23. 00WIB cocok saya ajak dia ngobrol. Ya kaya umum saja. Tidak ada yang aneh, " tuturnya.

Diterangkan oleh Heru, Ramlan yang telah tinggal selama dua th. di lingkungan itu, tinggal di kontrakan tujuh pintu itu sendirian.

" Memanglah itu tujuh pintu, namun ya di situ dia sendirian, dia ada di pintu belakang. Empat yang ada di depan itu telah kosong lama, " kata Heru.

Tetapi demikian, Ramlan di kenal sebagai pribadi yang tertutup oleh warga sekitaran, karena jarang sekali dianya tampak berbincang dengan warga sekitaran.

Dalam CCTV rumah korban tampak Ramlan membawa senjata api merampok keluarga Dodi Triono di Pulomas.

Ia menggiring 11 penghuni rumah tersebut kedalam kamar mandi yang akhirnya menyebabkan enam dari 11 orang itu wafat dunia. (*)

Seperti di ketahui Yang memiliki rumah di Pulomas, Dodi Trianto (59) tewas berbarengan anaknya Diona Arika Andra Putri (16) dan Dianita Gemma Dzalfayla (9) yang juga wafat.
Rekan Dianita yang sedang menginap, Amelia Callista (10), ke-2 sopir Dodi, Tasrok (40) serta Yanto, juga tewas dalam penyekapan itu.

Hasil otopsi memastikan mereka wafat karena kehabisan oksigen. Mereka yang selamat yaitu anak Dodi, Zanette Kalila Azaria (6), dan tiga pekerja dirumah Dodi yakni Santi (22), Fitriani (23), Windy (23), serta Emi (41). (Tribunnews)